Andi Akmal Minta KKP Dukung Budidaya Kepiting Sistem Apartemen
SURABAYA — Anggota DPR RI Komisi IV, Andi Akmal Pasluddin pada kunjungan spesifik Komisi IV DPR RI ke Surabaya meminta Kementerian Perikanan dan Kelautan (KKP) mendukung budidaya kepiting sistem apartemen. Ia pun mendorong KKP untuk bekerja sama dengan pembudidaya kepiting apartemen ini, mengingat budidaya dengan sistem tersebut sangat menguntungkan dan bisa dengan mudah ditiru masyarakat lainnya.
“Kita meminta segera perbanyak (budidaya kepiting apartemen) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, dipelajari inovasi ini, bisa dibuat lebih baik lagi tentunya, sehingga menjadi industri kecil dan juga bisa menjadi salah satu penggerak ekonomi kita di daerah-daerah yang mempunyai pesisir,” ujar Andi Akmal.
Politisi PKS ini ketika berkunjung ke salah satu pembudidaya kepiting apartemen, di Surabaya, menyampaikan, bahwa industri kecil menengah inilah yang menjadi penggerak roda ekonomi selama ini. Ekonomi Indonesia tetap bertahan diterpa pandemi akibat UMKM terus bergeliat meskipun pasang surut silih berganti dalam pengembangan usaha.
Andi Akmal menguraikan bahwa budidaya sistem apartemen ini ini merupakan salah satu bentuk terobosan oleh pengusaha kita, bahwa kepiting ini bisa dibesarkan, digemukkan. Untuk itu, peran pemerintah sangat penting dalam menyokong terus berlangsungnya tumbuh kembang industri kecil menengah apapun sektornya termasuk perikanan budidaya dalam hal ini budidaya kepiting sistem apartemen
“Ini kerja sama dengan para nelayan kita. Ya, menangkap kepiting kecil yang masih hidup yang mungkin (beratnya) cuman 100 gram, kemudian dibesarkan di sini sampai 500 gram. Sehingga nilai tambahnya di (inovasi budidaya) ini,” ujar Andi Akmal
Legislator dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu meyakini bahwa budidaya kepiting dengan sistem apartemen ini bisa menjadi salah satu solusi memenuhi kebutuhan olahan dengan bahan baku kepiting. Andi Akmal menilai bahwa, selama ini, masyarakat lebih banyak mendapatkan kepiting dari alam sehingga jika tidak ada inovasi budidayanya, stok kepiting akan menipis.
Legislator asal Sulawesi Selatan II ini mengungkapkan, selama ini kreativitas budidaya kepiting di Indonesia masih sangat terbatas. Bahkan, menurutnya, masih tergolong sangat minim. Sehingga kebanyakan kepiting sejauh ini diperoleh langsung dari lautan atau sungai. Andi Akmal berkata, dengan kehadiran budidaya kepiting seperti ini, maka semakin beragam cara mendapatkan pangan yang populer dihidangkan dengan saus tiram tersebut.
Lebih lanjut, Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) tersebut mengkhawatirkan dengan cara masyarakat yang hanya mengandalkan mendapatkan kepiting yang berasal dari alam. Jika cara tersebut terus diterapkan, maka jumlahnya akan semakin sedikit dan sulit ditemui. Hasilnya, kata dia, masyarakat bisa jadi kesulitan membuat panganan dengan bahan baku kepiting.
Selama ini kita melihat bahwa kepiting ini belum terbudidaya dengan baik, artinya belum ada sistemnya. Selama ini kita menangkap kepiting dari alam, sehingga ini kalau dibiarkan terus suatu saat nanti kita mungkin tidak akan menemukan lagi kepiting di daerah-daerah kita.
Dr. Andi Akmal Pasluddin, SP, MM.
Anggota DPR RI Komisi IV FPKS
www.andiakmalpasluddin.id
Dapil Sulawesi Selatan II
HP: 0811 464 700