Andi Akmal Minta Pemerintah Antisipasi Dampak Masuknya Impor Daging Ayam Terhadap Peternak Lokal
Jakarta — Anggota DPR RI Komisi IV, Andi Akmal Pasluddin minta pemerintah antisipasi dampak akan masuknya komoditas daging ayam yang sebentar lagi membanjiri tanah air akibat impor. Diketahui daging ayam asal impor dari Brazil akan masuk tanah air akibat kekalahan Indonesia dalam sengketa perdagangan di WTO melawan Brasil.
Akmal mengatakan, meski importasi daging ayam dari Brazil tertunda karena Indonesia masih mengupayakan banding, namun antisipasi maksimal mesti segera disiapkan. Buntut dari kekalahan Indonesia dari Brasil di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) beberapa tahun lalu ini dampaknya sangat panjang terhadap tumbuh kembangnya peternakan ayam lokal.
“Kita semua menanti Menanti Intervensi Pemerintah Jelang Banjir Daging Ayam dari Brasil. Akan ada dampak besar bagi peternak lokal. Dampak paling buruk adalah Peternak Ayam Terancam Bangkrut Gegara Impor dari Brasil ini”, ungkap Akmal.
Legislator asal Sulawesi Selatan II ini mengatakan, persaingan harga akan menjadi sumber utama kalah bersaingnya peternak ayam lokal dengan ayam dari Brazil. Perbedaan harga cukup signifikan dimana per Kg-nya, produksi daging ayam dari Brasil sekitar Rp.14.500 saja. Sedangkan harga produksi daging ayam di tanah air dapat mencapai Rp. 20.000. Pakan menjadi kunci utama terhadap pengaruh harga total produksi karena 60% biaya dari komponen ini.
“Tantangan jangka panjang adalah, bagaimana menyiapkan infrastruktur produksi ayam mulai dari penyiapan bibit DOC, pakan, kandang dan proses pembesaran lain hingga pasca panen menjadi efisien dengan produktifitas yang tinggi. Sehingga persoalan harga pada persaingan harga ayam dapat di atasi. Peternak untung, konsumen dapat gembira dengan harga daging ayam terjangkau dari produksi dalam negeri. Tetapi dalam jangka pendek ini, bagaimana upaya pemerintah untuk dapat melindungi dan membantu para peternak ayam rakyat yang akan menghadapi serangan importasi daging ayam ini”, tutur Akmal.
Politisi PKS ini meminta agar pemerintah dalam waktu dekat dapat serius membangun industri pakan nasional untuk berbagai kebutuhan peternakan tanah air. Sumberdaya bahan baku negara ini sangat baik untuk memasok pakan peternakan, hanya saja bagaimana industrinya dapat terbangun dengan baik untuk memenuhi peternakan skala industri.
Akmal mengingatkan kepada pemerintah, bahwa sesungguhnya industri peternakan ayam di Brazil dapat menghasilkan daging ayam melimpah dengan harga murah itu akibat campur tangan pemerintahnya. Banyak subsidi diberikan dan ketika produksi melimpah negaranya campur tangan untuk menampung produksinya dengan stabilitas harga di tingkat petaninya.
Hingga saat ini belum ada terdengar intervensi pemerintah terhadap regulasi tata niaga ayam yang menguntungkan peternak ayam dalam mengantisipasi masuknya daging ayam dari Brazil ini. Begitu juga regulasi terhadap tata niaga pakannya yang dibiarkan natural sehingga lonjakan harga pakan terus terjadi. Pemerintah jangan jadi penonton saja melihat peternak ayam lokal babak belur.
Dr. Andi Akmal Pasluddin, SP, MM.
Anggota DPR RI Komisi IV FPKS
www.andiakmalpasluddin.id
Dapil Sulawesi Selatan II
HP: 0811 464 700