Anggota DPR Menyayangkan Dimasa Wabah Seperti Ini, Pemerintah Terlalu Mementingkan Citra Tanpa Substansi
Jakarta — Anggota DPR RI Komisi IV, Andi Akmal Pasluddin yang membidangi persoalan Pertanian, Kehutanan dan Kelautan menyayangkan prilaku pemerintah mulai dari pimpinan negara hingga menteri-mentrinya yang terlalu mementingkan citra dirinya dengan mengabaikan substansi.
Persoalan yang dipermasalahkan Politisi PKS ini adalah terkait janji Presiden yang mengatakan mencairkan BLT (Bantuan Langsung Tunai) pada pekan ini. Pekan ini yang dikatakan pimpinan negara ini berlangsung sejak 21 April 2020. Tapi hingga 29 April, BLT tidak kunjung sampai ke masyarakat.
Akmal yang sebagian besar mewakili masyarakat petani, nelayan dan penduduk di sekitar hutan mendapat keluhan terkait janji pemerintah ini. Keadaan mereka sudah sangat berat dengan adanya dampak PSBB di wilayah masing-masing terutama zona merah akibat dari wabah covid-19 ini.
“Pemberitaan yang menjelaskan bahwa bantuan pemerintah tersendat karena nunggu tas pembungkus yang bertuliskan Bantuan Presiden ibarat petir di siang bolong dalam keadaan terik panas. Seuatu yang seharusnya mustahil Tapi ada di Indonesia. Tega Sekali. Mestinya pembungkus itu bertuliskan Bantuan untuk Rakyat dari Uang Rakyat”. Ketus Akmal.
Politisi PKS ini menyoroti berbagai pemotongan APBN dengan kalimat penghematan khusus di mitra kerjanya, Kementan, KKP dan KLHK merupakan sebuah tindakan yang tidak masuk akal. Ia mempertanyakan bagaimana kita akan mampu segera mengurangi angka kemiskinan jakalau pengelolaan negara ini dilakukan secara praktis dan sesimple sekarang.
Kementerian Pertanian, lanjut Akmal, merupakan kementerian dengan APBN yang terus tergerus dari tahun ke tahun. Pada tahun 2015, APBN kementan lebih dari 30T. Sedangkan saat ini setelah 5 tahun malah turun drastis lebih setengahnya dimasa wabah sekarang. Saat ini APBN kementan hanya sekitar 14,05 T yang semula 21,05 T sebelum penghematan akibat wabah.
“Adanya Janji presiden terbaru terkait BLT khusus untuk 2,44 juta petani, saya berharap Kementan mengawal anggaran ini dengan tepat sasaran, tepat jumlah dan tepat waktu. Karena stimulus ekonomi untuk petani ini ada harapan besar mampu menggenjot produktifitas”, kata dia.
Pada tanggal 28 April 2020, tambah Akmal, Pemerintah melalui Menko Perekonomian telah mengumumkan keputusan BLT diberikan kepada petani miskin di tengah wabah virus corona sebesar Rp.600.000,-. Mengingat melesetnya janji yang dilontarkan pekan lalu akibat pembungkus yang terlambat, jangan sampai petani sejumlah 2,44 juta orang semakin menderita karena selain miskin secara fisik ditambah secara psikologis tertipu dengan janji-janji.
“Berbagai penghematan ini kan unjungnya untuk menyelamatkan rakyat Indonesia. Tidak seharusnya setiap bantuan ini diklaim sepihak, karena ini bukan uang pribadi, tapi uang rakyat.”
Dr. Andi Akmal Pasluddin, SP, MM.
Anggota DPR RI Komisi IV FPKS
www.andiakmalpasluddin.id
Dapil Sulawesi Selatan II
HP: 0811 464 700