Andi Akmal Pasluddin Bersama Kementan dan PT Pupuk Indonesia Laksanakan Bimtek Kartu Tani Untuk Petani Kabupaten Bone
Bone — Anggota Komisi IV DPR RI, Andi Akmal Pasluddin, bersama Kementan dan PT Pupuk Indonesia melaksanakan Bimbingan Teknis tentang Kartu Tani Bagi Petani di Kabupaten Bone. Kegiatan ini merupakan sosialisasi tentang Program Kartu Tani yang memiliki banyak manfaat dimana instrumen ini dapat membantu proses distribusi pupuk subsidi agar lebih tepat sasaran.
“Saat ini pupuk non subsidi sedang naik drastis hingga kenaikan mencapai 100%. Terlaporkan harga pupuk non subsidi yang biasanya Rp. 265 ribu rupiah per sak kini bisa mencapai 500 ribu rupiah per sak. Pupuk Subsidi bisa menjadi solusi atau sebaliknya menjadi incaran para pelanggar yang akan memanfaatkan pupuk subsidi yang semestinya tidak berhak. Untuk itu pemerintah mesti ketat pada persoalan distribusi pupuk subsidi ini tepat sasaran tanpa meleset sedikitpun”, tutur Akmal.
Akmal mengatakan, saat ini tidak semua orang dapat memiliki kartu ini. Sebab, ada rangkaian proses yang harus dilalui. Pendataan pemerintah mesti sangat akurat karena saat ini sangat rawan penyelewengan akibat dampak lonjakan harga pupuk subsidi. Pendataan jumlah petani ini termasuk seberapa luas lahan sawah yang dimiliki.
Politisi PKS ini mendorong kepada pemerintah agar ada solusi kuat dalam menyelesaikan persoalan tata niaga pupuk non subsidi sehingga ancaman penyelewengan pupuk subsidi dapat berkurang.
“Jika persoalan harga pupuk non subsidi ini tidak segera selesai, maka akan terjadi efek domino yang lebih buruk yang berujung pada semakin terlambatnya pencapaian kemandirian pangan”, tutur Akmal.
Pria kelahiran Bone ini menjelaskan, bahwa sejak diluncurkannya kartu tani pada 1 September 2020 dan mulai efektif pada Januari 2021, hingga awal tahun 2022 ini belum semua petani dan wilayah siap dengan sistem ini, maka penerapannya pun masih dilakukan secara bertahap. Semakin banyak spot yang kosong distribusi penyaluran pupuk subsidi pada sentra-sentra produksi pertanian, maka semakin banyak petani yang belum optimal menerima manfaat program pemerintah ini.
Akmal menambahkan, saat ini terdata lebih dari 13,9 juta petani yang membutuhkan kartu tani. Ia berharap agar tahun 2022 ini Kartu Tani sudah efektif dan bisa selesai 100%.
Pupuk Subsidi ini sangat signifikan pada proses persoalan pangan yang nilainya sangat negatif mengawali tahun 2022 ini. Mulai dari harga pangan yang naik tidak kunjung turun terutama minyak goreng, hingga kenikan dua kali lipat pupuk non subsidi. Kita semua berharap, kuartal 1 tahun 2022 pemerintah dapat menyelesaikan semua persoalan pangan, sehingga recoveri masyarakat Indonesia pasca pandemi covid 19 dapat semakin cepat.
Dr. Andi Akmal Pasluddin, SP, MM.
Anggota DPR RI Komisi IV FPKS
www.andiakmalpasluddin.id
Dapil Sulawesi Selatan II
HP: 0811 464 700