Menhan Rasa Mentan, Anggota DPR: Salah Kaprah Penerapan Ketahanan Pangan
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menerima penugasan dari Presiden Jokowi untuk membangun lumbung pangan nasional atau food estate di Kalimantan Tengah (Kalteng). Dengan penugasan kepada Kemenhan, selanjutnya Prabowo bisa melibatkan TNI untuk membangun food estate di Kalteng.
Namun, tugas tersebut bukannya tanpa kritik. Anggota komisi IV Fraksi PKS Andi Akmal bingung mengapa pengelolaan ketahanan pangan diberikan kepada Kemenhan, bukan Kementan yang berwenang mengurusi pangan. Kementan dipandang memiliki sumberdaya manusia yang lebih tepat untuk pengembangan lumbung pangan nasional di Kalteng.
“Yang punya SDM bidang pertanian khan Kementan. Sehingga kalau Kemenhan yang diberikan tugas, tentu agak sulit dipahami,” kata Andi Akmal.
Politisi asal Selawesi Selatan II ini menyarankan kepada pemerintah jangan sampai memahami arti yang salah penerapan di lapangan. Ia memberi contoh kita mengenal istilah food security. Sedangkan secara terjemah baku security yang berarti keamanan.
“Jangan lantas food security diimplementasikan ketahanan pangan yang bertanggungjawab Menteri Pertahanan”, cetus Akmal.
Anggota DPR komisi IV ini menanggapi klaim pemerintah bahwa permasalahan ketahanan pangan ada hubungannya dengan Kementerian Pertahanan yang berarti urusan nilai tukar, bensin solar dan seni budaya bisa juga di urusi Menhan. Ada ketahanan finansial, ketahanan energi yang bisa di klaim Menteri Pertahanan. Bahkan urusan kesehatan yang saat ini sedang musibah akibat berkurangnya ketahanan kesehatan juga bisa di klaim Menhan.
Ungkapan syatir yang diungkapkan Akmal ini merupakan upaya masukan kepada pemerintah agar semakin baik dalam mengelola negara dengan SDM yang tepat. Jangan sampai kekuatan politik mendominasi dalam kebijakan untuk menabrak sebuah pakem. Politik yang santun dan berwibawa mesti diterapkan untuk membangun suasana yang baik dan kondusif dalam negara kita.
Akmal melanjutkan, secara SDM dan pengalaman, logika awam akan mengarah bahwa leading sector bidang pangan ini di Kementerian Pertanian. Yang tampak adalah, SYL memang orang baru di Kementan. Menurut Akmal, SYL memang orang baru di Kementan, tapi beliau memiliki pengalaman 10 Tahun Gubernur Sul-Sel dan berhasil menjadikan daerah Lumbung Pangan.
“Saya menyarankan, kondisi yang tidak ideal pada wabah ini, jangan semakin diperparah dengan kebijakan-kebijakan yang kontroversial. Rakyat bisa melihat dan menilai. Jangan pemerintah ini terlihat semakin lucu dan tidak berwibawa
Dr. Andi Akmal Pasluddin, SP, MM.
Anggota DPR RI Komisi IV FPKS
www.andiakmalpasluddin.id
Dapil Sulawesi Selatan II
HP: 0811 464 700