Pemerintah Perlu Beri Perhatian tentang Jaminan Ketersediaan Bahan Pokok
Di tengah kejadian luar biasa Pandemi Covid-19, Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin meminta kepada pemerintah untuk memberi perhatian mengenai jaminan ketersediaan bahan pokok, selain upaya penyelesaian dan penanganan wabah Corona.
“Keselamatan dan kesehatan manusia ini lebih penting dibandingkan dengan penyelamatan ekonomi. Ini khusus kejadian saat ini dimana kita menghadapi situasi yang sangat pelik akibat pandemi covid-19. Kalau dolar dan kertas saham tidak bisa dimakan,” tukas Andi Akmal dalam berita rilisnya, Kamis (19/3/2020).
Sejak kemarin, sambung politisi PKS itu, nilai mata uang kita terdepresiasi cukup konstan hingga hari ini. Ia menyatakan kepada semua pihak bahwa hari ini bukan waktunya market atau ekonomi lagi sebagai hal utama. Ekonomi dan market saat ini nomor belakangan. Keselamatan dan kesehatan manusia serta ketersediaan pangan cukup untuk bertahan hidup adalah paling utama didahulukan.
Legislator PKS dapil Sulawesi Selatan II ini mengatakan, berapapun biaya yang mesti dipertaruhkan pemerintah untuk survive dari persoalan pandemi Corona ini mesti dilakukan.
“Dolar dan saham, lupakan dulu. Kita bicara keselamatan dan kesehatan manusia. Dolar dan kertas saham tidak bisa ngobatinkita atau kita makan. Yang perlu pemerintah jamin adalah ketersediaan bahan pokok. Harga pangan ini mesti tepat jumlah dan harga normal serta kepastian jaminan kesehatan,” tegas Andi Akmal.
Andi Akmal juga meminta kepada pemerintah agar jangan terlalu terpengaruh terhadap turunnya bursa saham negara kita yang turun hingga lebih dari 30 persen. Meski banyak pihak mengatakan ada ancaman kebangkrutan negara, bahan pokok mahal, persiapan untuk PHK massal, kriminalitas bisa meningkat, namun semua itu baru prediksi.
“Saya berharap, menghadapi situasi berat ini, pemerintah melakukan langkah yang baik dan bijak dengan tidak melakukan pinjaman ke IMF, Bank Dunia ataupun lainnya. Negara kita selamat dengan kemampuan sendiri, dari aset sendiri, sehingga kekayaan negara kita yang berharga tidak di kuasai Asing”
Andi Akmal Pasluddin
Anggota Komisi IV DPR RI
Fraksi Partai Keadilan Sejatera