Rapat Gabungan Komisi IV, VI dan VII DPR RI Batal Diteruskan Akibat Absennya Kementerian Perdagangan, Andi Akmal Usulkan Bentuk Pansus Penyelesaian Persoalan Pangan
Jakarta – Hari pertama persidangan IV Tahun Sidang 2021-2022, usai rapat paripurna DPR, Komisi IV, Komisi VI dan Komisi VII dijadwalkan rapat gabungan dengan Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, untuk membahas efektifitas neraca komoditas dalam pengendalian harga pangan pokok; neraca pangan, kenaikan harga dan kesiapan pangan dalam menghadapi bulan puasa; tata kelola kebijakan pupuk (subsidi dan non subsidi); dan pasokan dan harga gas untuk produksi pupuk.
Anggota DPR RI Komisi IV, Andi Akmal Pasluddin sangat kecewa atas ketidakhadiran Kementerian Perdagangan yang kedua kalinya pada rapat gabungan yang di jadwalkan kembali hari ini, Selasa, 15 Maret 2022 setelah penundaan pada 17 Februari 2022 lalu.
“Kami seluruh anggota DPR dari semua fraksi dan semua komisi yang hadir sangat kecewa pada ketidakhadiran Menteri Perdagangan. Kondisi pangan kita ini makin hari makin tidak menentu. Saya menyampaikan kepada teman-teman di DPR agar membentuk Pansus untuk menyelesaikan persoalan pangan. Pansus ini semakin mendesak dibentuk agar dapat terurai persoalan pangan dari hulu ke hilir. Kalau menunggu Menteri Perdagangan yang selalu tidak hadir, kedepannya makin kacau situasi pangan negara ini”, urai Akmal.
Politisi PKS ini mengatakan, beberapa rekannya anggota DPR menginginkan jemput paksa Menteri Perdagangan agar hadir. Karena Rapat Gabungan ini tidak mudah. Semua Fraksi dan lintas Komisi dengan menghadirkan banyak Kementerian yang dipimpin pimpinan DPR bidang Industri dan Pembangunan, dengan semua prioritasnya untuk menghadiri forum kenegaraan ini, tapi terlihat sangat dilecehkan dengan ketidakhadiran Menteri Perdagangan.
Akmal menambahkan, dengan adanya Pansus yang bila nanti terbentuk, akan mengkondisikan pemerintah dan DPR semakin serius untuk menyelesaikan persoalan pangan yang sudah hampir lima bulan berantakan di negeri subur ini. Semua pihak akan bekerja keras untuk memberikan solusi sehingga terurai benang kusut morat-maritnya pangan Indonesia terutama minyak goreng.
Legislator asal Sulawesi Selatan II ini menginginkan, agar seluruh proses dari hulu ke hilir pada komoditas pangan di Indonesia ini semakin jelas ketika ada pansus. Semua permainan yang ada yang menjadi praduga selama ini harus di tuntaskan dan di-clear-kan.
“Saya akan mendesak, bahwa usulan Pansus lintas fraksi yang saya gulirkan pertama kali di rapat gabungan jangan hanya sebagai pertimbangan, tapi dieksekusi. Jadi kita sebagai anggota DPR jelas langkah upayanya dalam berkontribusi pada negara menyelesaikan persoalan pangan. Bukan sekedar penyelesaian jangka pendek menjelang momen puasa ramadhan, tetapi juga jangka panjang kita sebagai negara penghasil pangan mesti mampu mencukupi kebutuhan rakyatnya akan pangan, bukan seperti negara yang terlihat sedang krisis dimana rakyatnya antri sampai ribuan orang demi seliter minyak goreng”, tutup Andi Akmal Pasluddin.
Desakan Andi Akmal tersebut untuk membentuk pansus penyelesaian persoalan pangan diaminkan oleh seluruh anggota DPR yang hadir sehingga disetujui dan diketok Palu oleh Pimpinan Rapat Wakil Ketua DPR dan Pimpinan masing-masing Komisi yang hadir dalam Rapat Gabungan itu.
Dr. Andi Akmal Pasluddin, SP, MM.
Anggota DPR RI Komisi IV FPKS
www.andiakmalpasluddin.id
Dapil Sulawesi Selatan II
HP: 0811 464 700