Iedul Adha 2021, Penjualan Hewan Qurban Mengalami Penurunan, Andi Akmal Minta Pemerintah Pendampingan Pada Peternak Sapi dan Domba
Jakarta — Anggota DPR RI Komisi IV, Andi Akmal Pasluddin mengatakan, hampir seluruh daerah di Indonesia mengalami penurunan penjualan hewan qurban di tahun 2021 ini akibat gelombang kedua covid-19 yang memaksa pemerintah melakukan PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat).
“Saya mendapat laporan dari beberapa kelompok peternak, terutama kelompok ternak kambing dan sapi yang tersebar di Indonesia. Semua kompak menyatakan bahwa tahun ini penjualan hewan qurban sapi dan kambing mengalami kemerosotan yang cukup signifikan. Meski ini keadaan yang sangat terpaksa demi mengendalikan penyebaran virus varian delta yang sangat menular dan berbahaya. Saya sangat prihatin terhadap kejadian ini karena upaya penyiapan hewan qurban telah dilakukan sudah 11 bulan lalu”, tutur Akmal.
Politisi PKS ini meminta kepada pemerintah, agar pasca iedul adha, ada program pendampingan untuk semakin mengembangkan ternak sapi dan kambing untuk keperluan masyarakat. Dengan tidak terserapnya hewan qurban berupa sapi dan kambing atau domba, diharapkan cadangan hewan ternak ini masih banyak di lapangan sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di hari-hari berikutnya.
Legislator asal Sulawesi Selatan II berharap, ketika pendampingan kepada para kelompok ternak di seluruh Indonesia ini berjalan dengan baik, di masa datang pemenuhan kebutuhan daging yang selama ini kerap kali berpolemik akibat daging impor dapat teratasi.
“Kita ini tidak pernah berhasil dalam mengelola kebutuhan daging secara nasional. Padahal kebutuhan tersentralisasi di kota besar terutama Jabotabek, Medan, Bandung dan Surabaya. Segala macam program seperti penyelamatan sapi betina produktif, sensus sapi rakyat, penyilangan bibit unggul dan lain sebagainya, tetap ada waktu-waktu tertentu daging mahal, impor pun jadi masalah”, ujar Akmal.
Akmal melanjutkan, ketika para peternak tidak terserap hewan qurbannya di tahun ini, akan terjadi banyak konsekuensi di kalangan mereka. Pertama pendapatan mereka menurun drastis. Kedua, ketersediaan hewan cukup melimpah. Sehingga para peternak ini perlu didampingi baik sisi modal maupun pemasarannya di kemudian hari.
Iedul Qurban tahun ini meskipun terjadi penurunan jumlah, saya berharap tidak mengurangi kualitasnya. Dengan tetap berjalannya protokol kesehatan yang sangat ketat, memang menjadi suasana qurban berbeda dari tahun-tahun sebelum pandemi. Semoga para peternak tetap semangat untuk mengembangkan peternakan sapi dan kambingnya, dan pemenuhan kebutuhan dalam negeri pasca iedul adha dapat dilakukan tanpa melakukan importasi.
Dr. Andi Akmal Pasluddin, SP, MM.
Anggota DPR RI Komisi IV FPKS
www.andiakmalpasluddin.id
Dapil Sulawesi Selatan II
HP: 0811 464 700