Naiknya NTP 0,19 persen, Andi Akmal Terus Mendorong Pemerintah untuk Meningkatkan Kesejahteran Petani
Bone — Di sela-sela kegiatan di daerah pemilihannya, legislator asal Sulawesi Selatan II, Andi Akmal Pasluddin menyambut baik data terbaru keluaran BPS yang memaparkan adanya peningkatan kesejahteraan petani yang ditunjukkan dengan naiknya Nilai Tukar Petani (NTP) sebesar 0,19 persen di bulan Juni 2021.
“Publikasi BPS ini tentu sangat menggembirakan ya, dimana NTP Juni di angka 103,59 dimana sebelumnya di angka 103,39. Meski kenaikan NTP belum merata di seluruh Indonesia, tapi secara nasional memang naik. Tapi ini bukan kondisi terbaik mengingat ancaman pandemi masih sangat mengerikan sehingga perlu ada upaya lebih keras seminimalnya kenaikan konstan tidak turun dan lebih baik lagi peningkatan diperbesar lagi”, tutur Akmal.
Akmal menguraikan, bahwa kenaikan NTP Juni 2021 ada dorongan yang cukup signifikan pada kenaikan pada indeks harga hasil produksi pertanian, setelah melalui pemantauan harga-harga di pedesaan pada 34 provinsi di Indonesia. Ia berharap ada validasi yang ketat sehingga tidak ada yang meleset antara data kenyataan di lapangan dengan yang sampai ditulis menjadi bahan publikasi.
Politisi PKS ini mengatakan, bahwa semua angka-angka ini sebagai penyemangat kita semua mulai dari regulator, eksekutor hingga masyarakat petani yang sebagai pelaksana di lapangan untuk dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Di lapangan, minimal di daerah pemilihannya, ia terus berkomunikasi dengan petani tanaman pangan dan hortikultura, nelayan, peternak, pembudidaya ikan, dan pekebun tanaman rakyat untuk mengkonfirmasi kesesuaian publikasi data dari pusat dengan kenyataan lapangan di daerah.
“Kenaikan NTP ini sudah merupakan bukti nyata, bahwa sektor pertanian ini relatif kokoh dalam kondisi pandemi. Tapi mesti diingat juga, tingkat kemiskinan di pedesaan masih relatif tinggi yang notabene masyarakat pedesaan kalo bukan petani, peternak atau pembudaya ikan dan nelayan. Jadi masih banyak hal yang perlu dilakukan untuk peningkatan NTP ini sehingga akan perlahan-lahan merubah struktur ekonomi mayarakat Indonesia”, urai Akmal.
Adapaun yang pria kelahiran BONE minta dari pemerintah adalah, mengulang kembali yang sering ia suarakan baik di forum Komisi DPR maupun FGD di lapangan bahwa perlu peningkatan alokasi APBN baik di Kementerian Pertanian, KKP mapun KLHK. Kementerian-kementerian yang ia sebut ini merupakan kementerian teknis yang banyak bersentuhan langsung dengan masyarakat kecil terutama masyarakat pedesaan atau pelosok bahkan sampai pinggiran batas negara.
Saya harap indikator peningkatan kesejahteraan petani yang ditunjukkan dengan kenaikan NTP ini konstan naiknya dari bulan ke bulan, dari tahun ke tahun. Sehingga dengan begini, secara perlahan, diharapkan akan ada perubahan gini rasio yang saat ini sangat tinggi menjadi gini rasio yang relatif kecil.
Dr. Andi Akmal Pasluddin, SP, MM.
Anggota DPR RI Komisi IV FPKS
www.andiakmalpasluddin.id
Dapil Sulawesi Selatan II
HP: 0811 464 700